STOP Aksi Bullying Terhadap Siapapun, Mereka Juga Punya Hak Hidup Nyaman Di Negri Ini

Kabar tentang bullying kerap terjadi di berbagai instansi sekolah maupun perguruan tinggi. Tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan bahkan di rekam dan orang di sekelilingnya hanya tetap enjoy menikmati pertunjukkan aksi menyiksa atau sering di sebut sebagai aksi bullying.

Baik di sekolah dasar, menengah, dan sampai perguruan tinggi pun juga masih ada yang melakukan aksi bullying kepada salah satu teman. Moral anak bangsa sedang krisis dalam hal ini, namun tidak ada yang bisa mengerti dan menyadarkan mereka semua. Akibatnya banyak korban yang menjadi amukan teman kelaparan moral itu.

Farhan contohnya, Ia adalah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma yang hendak melaksanakan ujian di kampusnya, namun ia malah terkena nasib buruk dari teman sekampusnya sendiri. Farhan yang di juluki sebagai anak autis ini menjadi bulan-bulannan pembully-an para teman kurang bermoral itu.

Pemerintah telah membuatkan hukum yang mengatur penskors-an terhadap aksi pembullyan ini. Namun pemerintah sedikit terlambat dalam menangani masalah ini, karena sudah banyak yang menjadi korban aksi bully dikalangan remaja pada umumnya.

Farhan yang di kenal autis ini sangat pendiam dan selalu giat belajar, walau ia jarang sekali belajar di rumah namun nilai IPK-nya mencapai 3,3. Ibunya tidak menganggapnya autis karena ia mampu mempelajari dengan tepat dan cepat.

Harapan kedepannya tidak akan ada lagi aksi bullying terhadap dirinya maupun orang lain di luar sana setelah kejadian yang menimpa pada Farhan mahasiswa Universitas Gunadarma. Ia berharap cukup pada dirinya saja untuk yang terakhir kalinya.